
Tahun ini, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyiapkan dana investasi sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 40 triliun untuk ekspansi bisnisnya. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada tambang batu bara di Batang, Jawa Tengah.
Saat ini, prosesnya masih dalam tahap pembebasan lahan. Ditargetkan akhir tahun ini tuntas dan tahun depan sudah mulai konstruksi.
"Diperkirakan 2017 akan mulai beroperasi," ujar Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir usai RUPST di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (19/4).
Dia mengklaim pembangunan PLTU berkapasitas 2x1000 Mega Watt (MW) ini bisa memberi kontribusi penyediaan listrik se-Jawa Bali. "Nantinya PLTU akan menggunakan teknologi super ultra teknologi," jelasnya.
Diperlukan sekitar 7,5 juta ton batu bara dengan kadar kalori sebesar 4500 KCAL per kg untuk operasional PLTU ini. Bahan bakarnya disuplai dari PT Kaltim Prima Coal dan Adaro sendiri.
"Pembangunan tetap kami upayakan walaupun masih terbentur Amdal namun kita optimis akan rampung 2017," tutupnya.
merdeka.com
Tag :
Berita Media