Registrasi Master Dealer Chip Sakti

ESDM waspadai potensi pembengkakan konsumsi BBM PLN

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewaspadai membengkaknya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sepanjang 2013.
Data PLN memperkirakan, pemakaian BBM untuk pembangkit listrik tahun ini bakal melonjak jadi 7 juta kiloliter (KL) dari target 5,7 juta KL. "Tahun ini kan kita targetkan porsi BBM dalam bauran energi PLN 9,7 persen atau sekitar 5,7 juta KL. Kalau akan membengkak, ya itu tadi, harus kita lihat. itu kan hanya asumsi-asumsi yang harus kita evaluasi. Karena beberapa pembangkit kalau bisa masuk lebih cepat ya bisa kurangi konsumsi BBM," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, di Jakarta, Kamis (7/1/2013).
Jarman mengatakan, target konsumsi BBM 9,7% dalam bauran energi PLN mengindikasikan penghematan sebesar 78 tera watt hour (TWh). Secara umum porsi pemakaian BBM dalam bauran energi PLN tahun lalu mencapai 15%, atau turun dibandingkan 2011 sebesar 23%.

Target konsumsi BBM tahun lalu sebetulnya ditargetkan 13,8%. Sepanjang 2012, pemakaian BBM oleh PLN mencapai 8,2 juta KL. Jumlah itu sekitar 12,3% di atas target 2012 sebesar 7,3 KL. Hal itu disebabkan realisasi penjualan listrik perseroan melebihi target.

Kendati begitu, konsumsi BBM 2012 tetap lebih kecil dari realisasi 2011 sebesar 11,4 juta KL. Konsumsi bahan bakar minyak tahun lalu mencakup pemakaian pada sistem kelistrikan PT PLN Batam dan PLN Tarakan.
Di sisi lain, sebelumnya PLN menargetkan penjualan listrik 2013 sebesar 184,3 tera watt hour (TWh). Jika pertumbuhan penjualan listrik diasumsikan sepuluh persen maka revisi penjualan listrik tahun ini menjadi 191 TWh.
Sedangkan realisasi penjualan listrik tahun lalu sebesar 173,8 TWh. Angka realisasi 2012 itu lebih tinggi dibandingkan targetnya sebesar 169,1 TWh.

Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsudin mengatakan, pihaknya berkeinginan meningkatkan bauran energi selain BBM untuk pembangkit listriknya. Menurutnya, pembelian energi primer PLN memberi porsi 60-70% biaya operasi PLN.

Namun, kondisi yang terjadi seperti alokasi gas bumi dan batu bara sudah berada di luar kendali korporasi. "Tahun 2020 nanti, kita perkirakan kebutuhan batu bara PLN mencapai 134 juta ton. Kita berpikir apakah kita (produksi batu bara nasional) itu terus ekspor atau kita cadangkan untuk pemakaian masa mendatang," ujarnya mempertanyakan.
Back To Top